Menangis bisa menghindarkan kita dari api neraka.
“Wahai manusia, menangislah! Jika kalian tidak bisa menangis berpura-puralah menangis karena penduduk neraka menangis dengan air mata hingga air mata mereka habis, kemudian mereka menangis dengan darah yang seandainya sampan-sampan diletakkan di atasnya pasti hanyut.”Ini bukan basa-basi. Karena bisa jadi ada yang merasa geli; menangis kok bisa selamat dari neraka? Kenapa bisa?
Ya tentu saja, bukan tangis sembarang tangis. Karena tangisan yang bisa menyelamatkan dari neraka adalah tangisan yang disertai rasa khauf (takut) kepada Allah swt; terhadap adzab-Nya, dahsyatnya huru-hara kiamat, dan menggunungnya dosa. Menangis dengan segenap perasaan khauf yang membuncah, meneteslah setiap buliran-buliran deras bernama airmata.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Tidak akan masuk neraka seseorang yang menangis karena merasa takut kepada Allah sampai susu (yang telah diperah) bisa masuk kembali ke tempat keluarnya.” (HR. At-Tirmidzi)
Mendapat Lindungan dari Allah
Orang yang menangis karena takut kepada Allah swt akan mendapat naungan dari Allah swt kelak di hari penghitungan amal. Sebab dia termasuk salah satu dari tujuh golongan yang akan mendapat perlindungan dari Allah swt tatkala tak ada perlindungan selain dari-Nya.Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Ada tujuh golongan yang akan dinaungi oleh Allah pada hari ketika tidak ada naungan kecuali naungan-Nya; seorang pemimpin yang adil, seorang pemuda yang tumbuh dalam (ketaatan) beribadah kepada Allah ta’ala, seorang lelaki yang hatinya bergantung di masjid, dua orang yang saling mencintai karena Allah; mereka berkumpul dan berpisah karena-Nya, seorang lelaki yang diajak oleh seorang perempuan berkedudukan dan cantik (untuk berzina) akan tetapi dia mengatakan, ‘Sesungguhnya aku takut kepada Allah’, seorang yang bersedekah secara sembunyi-sumbunyi sampai-sampai tangan kirinya tidak tahu apa yang diinfakkan oleh tangan kanannya, dan seorang yang mengingat Allah di kala sendirian sehingga kedua matanya mengalirkan air mata (menangis).” (HR. Al-Bukhari dan Muslim)
Tak Tersentuh Api Neraka
Selain mendapat perlindungan dari Allah, orang yang menangis karena takut kepada Allah akan terhindar dari api neraka. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Ada dua buah mata yang tidak akan tersentuh api neraka; mata yang menangis karena merasa takut kepada Allah, dan mata yang berjaga-jaga di malam hari karena menjaga pertahanan kaum muslimin dalam (jihad) di jalan Allah.” (HR. Tirmidzi)Tangisan Para Salafus Shalih
Abdullah bin Umar radhiyallahu’anhuma mengatakan, “Sungguh, menangis karena takut kepada Allah itu jauh lebih aku sukai daripada berinfak uang seribu dinar!”.Ka’ab bin Al-Ahbar rahimahullah mengatakan, “Sesungguhnya mengalirnya air mataku sehingga membasahi kedua pipiku karena takut kepada Allah itu lebih aku sukai daripada aku berinfak emas yang besarnya seukuran tubuhku.”
Mu’adz radhiyallahu’anhu pun suatu ketika pernah menangis tersedu-sedu. Kemudian ditanyakan kepadanya, “Apa yang membuatmu menangis?”. Maka beliau menjawab, “Karena Allah ‘azza wa jalla hanya mencabut dua jenis nyawa. Yang satu akan masuk surga dan satunya akan masuk ke dalam neraka. Sedangkan aku tidak tahu akan termasuk golongan manakah aku di antara kedua golongan itu?”
Al-Hasan Al-Bashri rahimahullah pun pernah menangis, dan ditanyakan kepadanya, “Apa yang membuatmu menangis?”. Maka beliau menjawab, “Aku khawatir besok Allah akan melemparkan diriku ke dalam neraka dan tidak mempedulikanku lagi.”
Abu Musa Al-Asya’ri radhiyallahu’anhu suatu ketika memberikan khutbah di Bashrah, dan di dalam khutbahnya dia bercerita tentang neraka. Maka beliau pun menangis sampai-sampai air matanya membasahi mimbar! Dan pada hari itu orang-orang (yang mendengarkan) pun menangis dengan tangisan yang amat dalam.
Suatu malam Al-Hasan Al-Bashri rahimahullah terbangun dari tidurnya lalu menangis sampai-sampai tangisannya membuat segenap penghuni rumah kaget dan terbangun. Maka mereka pun bertanya mengenai keadaan dirinya, dia menjawab, “Aku teringat akan sebuah dosaku, maka aku pun menangis.”
Tangisan Rasulullah saw
Dari Ubaidullah bin Umair rahimahullah, suatu saat dia pernah bertanya kepada Aisyah radhiyallahu’anha, “Kabarkanlah kepada kami tentang sesuatu yang pernah engkau lihat yang paling membuatmu kagum pada diri Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam?”. Maka Asiyah pun terdiam lalu mengatakan, “Pada suatu malam, beliau (nabi) berkata, ‘Wahai Aisyah, biarkanlah malam ini aku sendirian untuk beribadah kepada Rabbku.’ Maka aku katakan, ‘Demi Allah, sesungguhnya saya sangat senang dekat dengan Anda. Namun saya juga merasa senang apa yang membuat Anda senang.’ Aisyah menceritakan, ‘Kemudian beliau bangkit lalu bersuci dan kemudian mengerjakan shalat.’ Aisyah berkata, ‘Beliau terus-menerus menangis sampai-sampai basahlah bagian depan pakaian beliau!’. Aisyah mengatakan, ‘Ketika beliau duduk (dalam shalat) maka beliau masih terus menangis sampai-sampai jenggotnya pun basah oleh air mata!’ Aisyah melanjutkan, ‘Kemudian beliau terus menangis sampai-sampai tanah (tempat beliau shalat) pun menjadi ikut basah (karena tetesan air mata)!” Lalu datanglah Bilal untuk mengumandangkan adzan shalat (Subuh). Ketika dia melihat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menangis, Bilal pun berkata, ‘Wahai Rasulullah, Anda menangis? Padahal Allah telah mengampuni dosa Anda yang telah berlalu maupun yang akan datang?!’ Maka Nabi pun menjawab, ‘Apakah aku tidak ingin menjadi hamba yang pandai bersyukur?! Sesungguhnya tadi malam telah turun sebuah ayat kepadaku, sungguh celaka orang yang tidak membacanya dan tidak merenungi kandungannya! Yaitu ayat (yang artinya), “Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi….dst sampai selesai” (QS. Ali Imran : 190).” (HR. Ibnu Hiban dan selainnya).Berpura-puralah Menangis
Melihat betapa Rasulullah saw dan pendahulu kita yang shalih dari kalangan sahabat, tabi’in, dan tabiut tabi’in sungguhnya dalam menangisi dosa dan karena rasa takut kepada Allah, sungguh membuat malu diri kita. Betapa tidak, dosa yang tak lebih sedikit dari mereka dan pahala yang tak lebih banyak dari mereka justru kita lalai dan sedikit menangis.Jika tak mampu menangis, maka nasihat dari Abu Musa Al-Asy’ari patut kita renungkan dan kita amalkan. Beliau berkata, “Wahai manusia, menangislah! Jika kalian tidak bisa menangis berpura-puralah menangis karena penduduk neraka menangis dengan air mata hingga air mata mereka habis, kemudian mereka menangis dengan darah yang seandainya sampan-sampan diletakkan di atasnya pasti hanyut.”
Ya Allah ampuni kami, berilah kelembutan pada hati kami untuk dapat merengkuh nikmatnya menumpahkan tangisan demi mendapat naungan-Mu.
Allahu A’lam. [MuslimIdeal.com]

0 komentar:
Posting Komentar